“Remaja Dialah
Sebilah “PISAU”
REMAJA tidak asing lagi kata itu
dalam telinga kita. Ya, remaja adalah seorang yang berusia diantara 10 sampai
19 tahun. Itu artinya remaja adalah masa transisi dari anak-anak menuju kepada
fase dewasa. Di masa inilah remaja menjadi seorang yang sangat memiliki peran
besar di kehidupan mereka yang akan datang. Di fase ini remaja pada umumnya
memiliki kemampuan untuk merespon apa yang ada di lingkungan mereka dengan
sangat cepat. Baik itu respon positif maupun respon negatif. Respon inilah yang
membuat para remaja akan cepat dengan mudah untuk berubah baik itu
sikap,tindakan,dan apapun yang mereka lakukan, ini terjadi karena ,hal itu tadi
lingakungan yang membawa hal-hal baru.
Jika tidak dibekali dengan iman.
Maka para remaja akan sangat dengan mudah terjun ke hal-hal baru tanpa
memperhatikan itu, baik untuk mereka atau bahkan akan membawa keburukan pada
mereka. Jadi, sudah sepatutnya kita sebagai remaja muslim untuk membekali diri
kita dengan selalu mendekatkan diri kepada Allah, melakukan hal-hal positif
yang mampu menjadi benteng untuk kita.
“Remaja Bak Sebilah Pisau” maksudnya
adalah masa remaja saat-saat dimana seseorang mencoba mencari jati dirinya,
mencari tahu siapa sebenarnya dirinya untuk apa dia hidup, untuk apa dia di
ciptakan. Masa di mana seseorang mencari apa bakat yang mereka miliki.
Ya benar. Bak sebilah pisau.
Ini di maksudkan bahwa apabila pisau itu tahu apa fungsinya.
Berguna untuk apa dirinya. Ya Remaja, jika mereka tahu jika sebilah pisau akan
bermanfaat jika digunakan untuk fungsi yang tepat seperti, memotong sayuran
untuk kemudian di masak dan menjadi sup yang siap dinikmati.
Namun akan membawa
madhorot jika digunakan tidak sesuai dengan kegunaannya. Semisal digunakan
untuk melakukan kejahatan seperti membunuh. Jadi dapat di pastikan bagaimana
keadaan bangsa ini di masa yang akan datang dilihat dari para remaja yang saat
ini ada. Remaja tidak lepas dengan pelajar. Dan pelajar adalah orang terpelajar
yang saat ini tengah menempuh pendidikan baik di jenjang SMP, maupun SMA/SMK
dan sederajat. Pelajar yang terpelajar
seharusnya menjadi seoran contoh yang baik bagi remaja lain yang nasibnya
kurang beeruntung.
Namun kenyataan
berkata lain. Saat ini kebanyakan pelajar di bangsa ini sedang berada pada
kondisi terombang ambing bak seorang budak yang tunduk pada majikannya. Yaitu
teknologi yang salah mereka gunakan.
Namun di sisi lain remaja juga mempunyai sisi dimana mereka merasa cepat
bosan dengan apa yang mereka lakukan dan itu yang membuat mereka akan berupa
kepada keadaan yang sama sebelum mereka berubah, atau mungkin juga mereka
mencoba untuk terjun ke hal-hal yang lain entah itu baik atau tidak.
Meskipun tidak
semua, yang bisa membuat kita lebih lega, masih ada pelajar yang mau berkarya
dengan potensi yang mereka miliki. Walaupun sesempurna seperti para pendahulu
namun, telah membuktikan bahwa pelajar juga mampu berkarya dengan teknologi
yang ada dengan cara memanfaatkannya dengan cara-cara yang benar. (wahyunisri)
allhamdulillah .. di update :-)
BalasHapus